OFFICE AND RECORD MANAGEMENT FOR BUSINESS ORGANISATION
This blog provides information on the concept of office management, office work, records management, office equipment, records equipment, office procedures, office automation, records storage and management of electronic records.
Minggu, 15 April 2018
Jumat, 19 Mei 2017
SISTEM
Oleh: Sutirman
Setiap organisasi bisnis maupun instansi
pemerintahan dituntut dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien. Tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik jika seluruh komponen
dalam organisasi tersebut bekerja secara terintegrasi. Organisasi merupakan
suatu sistem. Setiap sistem terdiri
dari subsistem-subsistem yang harus
saling bekerjasama agar sistem tersebut berfungsi dengan baik sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan. Setiap
subsistem memerlukan prosedur
kerja yang baik agar dapat mendukung pencapaian tujuan sistem. Untuk
melaksanakan suatu pekerjaan, setiap prosedur kerja menggunakan metode tertentu yang sesuai dengan
kebutuhan.
Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari
bagian-bagian (sub sistem) yang saling terkait dan bekerjasama untuk mencapai
suatu tujuan.
Sub Sistem
Sub sistem merupakan sekumpulan prosedur yang
saling terkait yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi kerja sistem.
Prosedur
Prosedur merupakan sekumpulan metode yang dirancang
untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan.
Metode
Metode merupakan seperangkat cara menyelesaikan
suatu pekerjaan.
Pengembangan dan penggunaan suatu sistem dalam
organisasi memiliki berbagai tujuan. Setiap organisasi mungkin memiliki tujuan
yang berbeda dalam mengembangkan sistemnya. Menurut Quible (2005:361), terdapat
beberapa tujuan penggunaan sistem oleh suatu organisasi, yaitu:
1.
Untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan sumber
daya organisasi
2.
Untuk mengendalikan biaya operasional organisasi
3.
Untuk meningkatkan efisiensi operasional (kerja)
organisasi
4.
Untuk membantu mewujudkan tercapainya tujuan
organisasi
5.
Untuk membantu menjalankan berbagai fungsi dalam
organisasi.
Penggunaan sistem dalam suatu organisasi tidak
selamanya memberikan manfaat sesuai dengan yang diharapkan. Pemilihan sistem
yang tidak tepat dapat berakibat negatif bagi organisasi. Oleh karena itu,
penggunaan sistem harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik organisasi
yang bersangkutan. Quible (2005:361) mengidentifikasi beberapa keuntungan dan
kerugian penggunaan konsep sistem berikut ini:
Keuntungan dari
penggunaan sistem:
1.
Berbagai fungsi dalam organisasi dapat
dikoordinasikan secara lebih baik
2.
Dapat mengurangi terjadinya aktivitas yang tidak
produktif, dan tidak ekonomis
3.
Dapat meningkatkan efisiensi operasional
organisasi
4.
Kontrol terhadap berbagai aktivitas dan fungsi dapat lebih efektif.
Kerugian penggunaan sistem:
1.
Kemungkinan terjadinya kekakuan/kurang fleksibel dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan.
2.
Kemungkinan terjadi inefisiensi jika sistemnya tidak sederhana.
3.
Perubahan pada salah satu sub sistem dapat mempengaruhi sistem secara keseluruhan.
KARAKTERISTIK SISTEM
Sistem yang baik memiliki beberapa karakteristik
(Quible, 2005:361), antara lain:
1.
Flexibel
Meskipun
sistem yang efektif bentuknya terstruktur, tetapi harus cukup fleksibel untuk
mengakomodasi keadaan khusus atau tidak biasa.
2.
Adaptable
Jika sistem
dirancang dengan baik, perubahan dalam sistem dapat dibuat tanpa merusak atau
menghambat fungsinya.
3.
Systematic
Sistem yang
efektif adalah sistematis dan logis.
4.
Functional
Sebuah sistem
dapat dikatakan efektif jika sistem tersebut mencapai tujuan yang diharapkan.
5.
Simple
Sistem harus sederhana
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
6.
Resourceful
Sistem yang
baik harus membuat penggunaan sumber daya organisasi secara tepat guna.
7.
Responsive
Sistem yang efektif harus
dapat merespon perubahan kebutuhan dengan cepat.
ELEMEN SISTEM
Suatu sistem dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
jika sistem tersebut berfungsi dengan baik. Suatu sistem akan berfungsi dengan
baik jika dilengkapi dengan elemen-elemen yang dibutuhkan. Elemen-elemen
tersebut adalah:
1. Input
Input adalah
elemen sistem yang berupa bahan/material yang akan diolah untuk menjadi produk.
Contoh, pada sistem komputer bahan (input) yang akan diolah adalah data-data
berupa angka. Input berupa data-data angka tersebut dimasukan melalui perangkat
input komputer yang berupa keyboard. Contoh lain, pada sistem sekolah yang
menjadi input adalah siswa baru.
2. Proses
Proses adalah
elemen sistem yang berupa kegiatan mengolah bahan/input agar menjadi produk/output.
Contoh, pada sistem komputer, input berupa data-data angka diproses/diolah
melalui program pengolah angka (exel, spss, acces, dll.). Contoh lain, pada
sistem sekolah, input berupa siswa baru diproses melalui kegiatan pembelajaran
di sekolah.
3. Output
Output adalah
elemen sistem yang berupa hasil/keluaran dari proses pengolahan input. Contoh,
pada sistem komputer, input berupa data-data angka diproses menghasilkan output
berupa laporan keuangan yang dapat ditampilkan melalui monitor atau dicetak menggunakan
printer. Contoh lain, pada sistem sekolah, input berupa siswa baru diproses
menghasilkan output berupa siswa yang lulus/lulusan.
4. Umpan balik
Umpan balik
adalah reaksi berupa tanggapan yang berfungsi untuk mengevaluasi input, proses,
maupun output. Contoh, pada sistem komputer, ketika kita mengetikkan angka
dengan format atau fungsi yang salah pada program excel, maka akan muncul
komentar tentang kesalahan yang terjadi. Demikian pula jika pada saat mencetak
terjadi kehabisan kertas atau tinta, maka akan muncul komentar dari menu
printer.
Contoh lain,
pada sistem sekolah, umpan balik dapat berupa kritikan atau saran dari orang
tua siswa, dari pengawas sekolah, atau dari masyarakat sekitar. Misalnya, pada
saat kelulusan sekolah banyak siswa yang tidak lulus, maka biasanya ada
tanggapan atau saran dari pengawas sekolah dan atau dari orang tua siswa untuk
perbaikan pembelajaran di sekolah.
5. Kontrol
Kontrol
adalah mekanisme pengendalian sistem mulai dari input, proses, maupun input.
Contoh, pada sistem sekolah, ada kontrol input pada saat penerimaan siswa baru
berupa peraturan penerimaan siswa baru, ada kontrol proses pada saat
pembelajaran berupa tata tertib mengikuti pembelajaran, dan ada kontrol output
pada saat ujian kelulusan berupa prosedur standar operasional pelaksanaan
ujian. Kontrol dapat berasal dari dalam dan dari luar sistem. PENANGANAN SURAT DAN ARSIP KANTOR
Oleh: Sutirman
1.
Pengantar
Setiap
organisasi atau lembaga, baik pemerintah maupun swasta mempunyai kegiatan pokok sesuai dengan
tujuannya masing-masing. Kegiatan pokok suatu lembaga akan dapat berjalan
dengan lancar apabila didukung oleh pelayanan administrasi kantor yang
baik. Administrasi kantor merupakan
kegiatan pelayanan terhadap pekerjaan pokok suatu lembaga. Pelayanan
administrasi kantor mencakup berbagai hal seperti penanganan surat, pengelolaan
arsip, inventarisasi, dan lain sebagainya.
Kegiatan
penanganan surat dan pengelolaan arsip merupakan pekerjaan yang paling dominan
dalam suatu kantor. Agar pekerjaan penanganan surat dan pengelolaan arsip dapat
dilaksanakan dengan baik, diperlukan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran
bagi para pegawai yang menanganinya. Selain itu, diperlukan pula komitmen
pimpinan, serta kebijakan dan prosedur yang jelas dari lembaga.
Untuk
melaksanakan pekerjaan penanganan surat dan pengelolaan arsip, terlebih dahulu
diperlukan adanya Pedoman Klasifikasin Arsip dan Prosedur Tata Naskah yang
ditetapkan oleh lembaga. Pedoman Klasifikasi Arsip sebaiknya disusun sesuai
dengan struktur organisasi lembaga. Klasifikasi arsip adalah
pola pengaturan arsip secara berjenjang dari hasil pelaksanaan fungsi dan tugas instansi menjadi beberapa
kategori unit informasi kearsipan. Penyusunan klasifikasi arsip dikelompokan berdasarkan fungsi dan tugas
pokok pencipta arsip yang meliputi: fungsi fasilitatif dan fungsi substantif.
Skema klasifikasi disusun dalam bentuk berjenjang, yang dijabarkan dari pokok
masalah ke sub masalah sampai ke sub-sub masalah.
Contoh klasifikasi arsip:
Pokok Masalah
|
Sub Masalah
|
Sub Sub Masalah
|
|||
KU
|
Keuangan
|
KU.1
|
Gaji
|
KU.1.1
|
Gaji
Pegawai Tetap
|
KU.1.2
|
Gaji
Pegawai Kontrak
|
||||
KU.2
|
Pajak
|
KU.2.1
|
Pajak
Penghasilan
|
||
KU.2.2
|
Pajak
Pertambahan Nilai
|
||||
KP
|
Kepegawaian
|
KP.1
|
Penerimaan
Pegawai
|
KP.1.1
|
Lamaran
kerja
|
KP.1.2
|
Seleksi
Pegawai
|
||||
KP.2
|
Pengembangan
Pegawai
|
KP.2.1
|
Diklat
|
||
KP.2.2
|
Magang
|
||||
HM
|
Humas
|
HM.1
|
Kerjasama
|
HM.1.1
|
Dalam
Negeri
|
HM.1.2
|
Luar
Negeri
|
||||
HM.2
|
Publikasi
|
HM.2.1
|
Media
Elektronik
|
||
HM.2.2
|
Media
Cetak
|
2.
Surat
Surat merupakan
media komunikasi yang berisi pernyataan atau informasi tertulis yang ingin
disampaikan kepada pihak lain. Terdapat berbagai jenis surat yang biasa dibuat
atau diterima oleh suatu lembaga, yaitu:
a. surat dinas;
b. nota dinas;
c. memo;
d. surat
pengantar;
e. surat edaran;
f.
surat undangan;
g. surat tugas;
h. surat kuasa;
i.
surat pengumuman;
j.
surat pernyataan;
k. surat
keterangan; dan
l.
berita acara
Surat dinas merupakan surat yang berisi
hal penting berkenaan dengan administrasi lembaga. Bagian-bagian surat dinas
terdiri atas:
a. kepala surat;
b. pembuka surat;
c. isi surat; dan
d. penutup surat
Kepala surat terdiri
dari logo lembaga, nama lembaga, dan alamat lembaga.
Pembuka surat dinas terdiri atas:
a. nomor surat;
b. lampiran surat;
c. hal surat;
d. tanggal surat;
dan
e. alamat tujuan
surat
Isi surat dinas terdiri atas:
a. pendahuluan;
b. isi pokok; dan
c. kalimat penutup
Penutup surat dinas terdiri atas:
a. nama jabatan
penanda tangan;
b. nama pejabat
penanda tangan;
c. tanda tangan;
d. nomor induk
pegawai;
e. cap dinas atau
cap jabatan; dan
f.
tembusan, apabila ada.
3.
Penanganan Surat
Penanganan
surat dalam suatu kantor dapat dilakukan dengan sistem buku agenda dan sistem
kartu kendali. Buku agenda merupakan buku yang digunakan untuk mencatat surat
masuk dan surat keluar. Pencatatan surat masuk dan surat keluar dapat dilakukan
secara terpisah maupun secara bersama-sama. Pencatatan surat masuk dan surat
keluar secara terpisah memerlukan buku agenda masing-masing, yakni buku agenda
masuk dan buku agenda keluar. Sedangkan
pencatatan secara bersama-sama dapat dilakukan pada satu buku agenda. Buku
agenda juga berfungsi sebagai alat bantu untuk mencari surat yang telah
disimpan. Oleh karena itu pada buku agenda
perlu dicatat kode surat berdasarkan klasifikasinya.
Buku agenda dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:
a.
Buku
agenda tunggal/campuran adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat
surat masuk dan keluar sekaligus berurutan pada tiap halaman.
b.
Buku agenda
berpasangan adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat masuk di
halaman sebelah kiri dan surat keluar di sebelah kanan, atau sebaliknya dengan
nomor urut sendiri-sendiri.
c.
Buku
agenda kembar adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat masuk
dan surat keluar disediakan buku sendiri-sendiri.
Beberapa istilah dalam
pengurusan surat sistem buku agenda yaitu:
a.
Buku
verbal adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat surat keluar selama satu
tahun. Disebut juga buku agenda keluar. Petugasnya disebut verbalis.
b.
Buku
ekspedisi adalah buku yang dipergunakan untuk mengantar surat dan sekaligus
sebagai tanda terima surat. Petugasnya disebut ekspeditor/kurir/caraka.
c.
Buku
arsip/klaper, yaitu buku yang dipergunakan (penata arsip) untuk mencatat surat
yang akan disimpan terbagi menurut kode-kode surat dengan nomor urutnya
masing-masing.
d.
Disposisi
yaitu perintah pimpinan secara singkat yang berkaitan dengan penyelesaian isi
surat masuk yang bersangkutan
e.
Blanko
konsep, yaitu blanko/formulir yang dipergunakan khusus untuk membuat konsep
surat.
f.
Blanko
surat, yaitu lembaran kertas surat dengan kepala surat yang telah tercetak
untuk membuat surat yang akan dikirimkan.
g.
Taklik,
yaitu suatu tanda (biasanya paraf) dari petugas yang bertanggung jawab meneliti
surat keluar yang baru diketik sebelum ditandatangani oleh pimpinan.
h.
Cap
agenda, yaitu cap segi empat yang dibubuhkan pada surat masuk setelah dicatat
pada buku agenda dan diisi menurut isian yang diperoleh dari buku agenda
tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)